GRESIK (beritanusantara) - Meski kurang begitu terurus dan diperhatikan, Ternyata 3 BUMD
Gresik banyak mendapat perhatian dari luar daerah Gresik, betapa tidak dalam 2
hari berturut-turut, PT. Gresik Migas, PD. Bank Gresik dan PDAM Gresik mendapat 3 kunjungan
dari 3 Kabupaten kota di Indonesia secara bergantian. pertama Rombongan beranggotakan 15 orang anggota DPRD kota Bontang, Kaltim berkunjung
ke Gresik. Rombongan yang
berjumlah 15 orang dipimpin oleh, Sayutin Budianto Ketua Komisi 2 DPRD Kota
Bontang datang ke Gresik untuk berguru
dalam pembentukan Perusahaan Daerah yang bergerak dibidang migas. “bagaimana
membentuk BUMD Migas, Apa membentuk Perdanya dahulu atau badannya dulu ?,
karena kami sebagai penghasil gas terbesar kami tidak punya perusahaan daerah
yang bergerak dibidang itu” ujar Sayutin Budianto.
Dalam penjelasan
yang disampaikan Asisten II Bambang Sugati, Pendirian BUMD di Gresik didahului
oleh Perda. Kemudian diundangkan dan pembentukan badannya yang dikuatkan oleh Akte
Notaris. Selanjutnya dibawa ke Kementerian Hukum dan HAM.
“karena pendirian
BUMD di Gresik sebelum tahun 2006 sebelum terbitnya perundangan yang baru”ujar
Mantan Kepala Inspektorat yang menerima para anggota legislatif dari daerah penghasil gas terbesar di Indonesia di ruang Retno Suwari Lantai II Kantor
Bupati Gresik.
Selain Gresik Migas,
sehari sebelumnya anggota DPRD dari Kabupaten
Asahan dan DPRD Kabupaten Nias keduanya dari Sumatera Utara. Para tamu anggota
DPRD dari 2 Kabupaten di Pulau Andalas tersebut juga melakukan pembelajaran
terkait pelayanan dan pendirian BUMD. Sekretaris Kabupaten Asahan, Sofyan yang
menjadi ketua rombongan dari Kabupaten Asahan menyatakan maksud kedatangannya
yaitu pihak Pemkab Asahan dan Rombongan DPRD Asahan mau belajar lebih banyak
terkait pengalihan pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan. “Pengelolaan PBB di
Kabupaten Asahan efektif dimulai pada 2013. Selain itu kami juga ingin tahu
lebih banyak bagaimana cara membentuk Unit Pelaksana Tehnis (UPT).
Lain Kabupaten
Asahan lain juga Kabupaten Nias, di Kabupaten yang berada di sisi paling Timur
di Wilayah Sumatera Utara ini berguru dalam hal pembentukan BUMD, Bank milik
daerah.”kami mendengar Bank Gresik sangat bagus dalam pengelolaan manajemennya,
untuk itu kami belajar di Gresik agar kami dapat mendirikan Bank Daerah di Nias”ujar
Yulius Lasee pimpinan Rombongannya. Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Nias ini juga
berharap agar Pemkab Gresik juga memberikan informasi sampai pada aturan hukum
serta perundang-undangannya. (i)