(wartaG)- Kabupaten Gresik mengalami surplus 200.000 ton beras, hal tersebut terbukti
pada saat panen hasil budidaya Sekolah Lapang Pengelolaan
Lapang Terpadu SL PTT meningkat 30% lebih dari biasanya. Setidaknya
pengakuan
ini disampaikan oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa Raci
Wetan,
Bungah A. Zaini melalui kabag Humas, Andhy Hendro Wijaya, Senin (9/4) di
areal
panen raya padi oleh Wakil Bupati Gresik, Drs. Mohammad Qosim, M.Si
didesa Raci
Wetan Kecamatan Bungah Gresik.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Gresik menyampaikan
terimakasih kepada masyarakat Raciwetan, Bungah, katanya”kami
berterimakasih
kepada masyarakat petani Raciwetan karena tak hanya swasembada beras,
tapi
sudah surplus beras” ujarnya. Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Gresik
bersama
Muspida dan masyarakat setempat juga melaksanakan panen raya dengan
turun
kesawah menyabit batang padi.
Pengakuan akan panen yang sukses tak hanya disampaikan oleh
ketua Kelompok Tani. Kepala Dinas Pertanian Agus Joko Waluyo juga
menyatakan,
dari hasil pengukuran hasil panen di desa Raci Wetan ini menghasilkan
10,4
ton/ha Gabah Kering panen (GKP) atau kalau dikonfersi menjadi gabag
kering
giling mendapat hasil sekitar 9 ton/hektar. Jumlah ini meningkat dari
hasil
panen rata-rata Kabupaten Gresik yang
hanya 6,1 ton/ha gabah kering giling.
Menurut Agus, Perhitungan Kami saat ini Gresik surplus
produksi sekitar 200.000 ton. Hal ini bisa dilihat dari produksi setahun
yang
mencapai 330.000 ton. Sedangkan konsumsi masyarakat Gresik sekitar
130.000 ton
pertahun. Jumlah ini dalam perhitungan rata-rata 6,1 ton/ha dengan luas
areal
tanaman padi di Gresik seluas 62.000 ha.”kami berharap hasil panen di
Gresik
dapat mendekati hasil di desa Raciwetan Bungah, yang melebihi rata-rata.
Tentang SL PHT, di Gresik terdapat 305 unit program SL PHT,
yang 5 unit diantaranya ada di desa Raciwetan Kecamatan Bungah. Dalam
program
ini, setiap unit SL PHT ada 25 ha areal padi yang akan dibantu baik
dalam
tehnik produksi maupun sarana produksi. Dengan program ini, kami
berharap ada
peningkatan produksi dari jumlah rata-rata yang ada selama ini.”untuk di
desa
Raciwetan ini saja total produksi 1747,5 ton dari 233 ha areal tanaman
padi
yang ada. Sedangkan di kecamatan Bungah ada 1235 ha areal padi yang siap
panen”
katanya