Setelah ada perubahan nama dari PT. Pupuk Sriwijaya (PUSRI) Holding
Company menjadi PT.Pupuk Indonesia Holding Company pada 18 April 2012
lalu,PT. Petrokimia Gresik(PKG) sebagai induk perusahaan, menyeragamkan
kantong pupuk Urea bersubsidi sesuai arahan Menteri Pertanian per 1 Mei
Hari ini. Hal tersebut disampaikan Direktur komersiil PT.Petrokimia
Gresik Mulyono Prawiro dalam sosialisasi kantong pupuk Urea Satu Merek
di Wisma Kebomas Jl. Wahidin Sudiro Husodo, Selasa (01/5/2012).kepada
wartawan Mulyono mengatakan, karena sudah satu atap dibawah Holding
Company PT.Pupuk Indonesia maka perubahan nama kantong satu merek dari
PUSRI menjadi Pupuk Indonesia tersebut bertujuan memaksimalkan pelayanan
kepada petani dan menjamin kualitas serta ketersediaan pupuk. "Selain
itu untuk memudahkan pengawasan dengan penerapan bag code dan saat ini
volume produksi pupuk Urea PT.Petrokimia Gresik sebesar 332.601 ton,"
jelas Mulyono. Sementara itu Sekretaris Perusahaan PT.Petrokimia Gresik
Ilham Setiabudi mengatakan, bahwa yang berubah hanya nama Kantong nya
saja, sedangkan ukuran dan isinya masih tetap sama ,kantong ukuran 50
kg dan berisi pupuk Urea." Dalam 1 tahun jawa timur membutuhkan 400
ribu ton pupuk bersubsidi sedangkan untuk kebutuhan nasional sebanyak
5,2 juta ton,"ucapnya. Terhitung sejak hari ini sudah masuk Masa
transisi hingga 1 juli. Penggantian kantong Pupuk Urea satu Merek dari
PUSRI menjadi Pupuk Indonesia sementara akan diberlakukan di wilayah
Tanggungjawab PT.Petrokimia Gresik yaitu kabupaten Gresik, Lamongan,
Tuban, Bojonegoro, Blora, Pati serta kabupaten Rembang. "Untuk
distribusinya per 1 mei 2012 dan pengawasannya dibantu KP3 atau Pengawas
pupuk bersubsidi di masing masing wilayah,"tutup Sekper Ilham
Setiabudi.