Panen Cabe di desa Jati Rembe Benceng Gresik (foto:Ik) |
GRESIK (Beritanusantara) - Tingginya harga cabe di pasaran yang dipicu oleh rencana penaikan harga BBM oleh pemerintah April mendatang membuat sebagian besar petani cabe di desa Jati Rembe kecamatan Benjeng Gresik raup keuntungan melimpah.
meskipun cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan belakangan cukup mempengaruhi kondisi buah serta tanaman lombok pada umumnya hingga hasil panenan petani cenderung menurun, namun tidak sampai mempengaruhi bahkan malah dianggap menguntungkan perekonomian para petani lcebe tersebut, hal itu disebabkan ada kenaikan harga yang signifikan pada hasil panenan.
menurut H. Mustofa salah satu petani cabe asal desa Jati Rembe kecamatan Benjeng, harga cabe yang segar dan baik hasil garapannya menembus angka 15 ribu per kilogramnya, sementara untuk harga cabe busuk yang biasanya tidak laku menembus angka 3 ribu per kilogramnya.
" meski jumlah panenan cenderung menurun akibat cuaca buruk, namun harga jual petani meningkat drastis. mungkin hal inu juga disebabkan oleh rencana penaikan harga bbm april mendatang, untuk cabe segar dan sehat harga tembus 15 ribu per kilonya sedangkan untuk yang busuk yang biasanya tidak laku kini bisa terjual 3 ribu perkilonya, ucap petani yang juga pemilik penggilingan padi tersebut Senin (19/03/2012).
dari informasi yang berhasil dihumpun, kondisi harga -harga kebutuhan pokok di pasaran pelan tapi pasti mulai mengalami peningkatan. data terkini untuk harga cabe dipasaran mencapai 30 ribu perkilogramnya dan harga tersebut diperkirakan akan semakin melonjak tinggi seiring dengan cuaca buruk yang terjadi belakangan ini yang mempengaruhi kelangkaan cabe ditambah pengaruh rencana penaikan BBM pada April mendatang.(i)