| Nenek warga Bawean akhirnya dipulangkan (foto:ik) |
GRESIK
(BeritaNusantara) - Ratusan
warga pulau bawean Gresik yang terlantar berhasil dievakuasi
dengan
menggunakan kapal bantuan menuju ke
pulau bawean. Banyaknya warga
yang ikut menyeberang membuat mereka harus rela duduk di ruang kapal
bagian
barang dengan menggelar karpet.
Sebanyak 430 warga pulau bawean
Gresik, Jawa Timur, harus kembali dievakuasi dengan menggunakan kapal
bantuan milik PT. Darma Lautan Utama, yaitu Kapal
Motor Satya Kencana 1 di dermaga Pelabuhan Gresik, Senin siang
(19/03/2012).
Proses evakuasi warga bawean
ini dilakukan, karena lebih
dari sepuluah hari terlantar di pelabuhan Gresik. Hal ini
disebabkan kapal yang biasanya memberangkatkan mereka
yaitu Kapal Motor Bahari Ekspress 1-C
dilarang berlayar oleh Administrator
Pelabuhan Gresik, karena gelombang tinggi masih
melanda perairan Gresik-Bawean hingga mencapai 4
meter.
Akibatnya, sejak 10 hari lebih di Gresik
banyak warga Bawean
yang kehabisan bekal untuk
tinggal di kota
Gresik. Mahrus Zain, salah satu warga
bawean misalnya. Ia sudah 12 hari tinggal di gresik untuk memeriksakan
mata,
akan kembali ke bawean tidak ada kapal yang mengankut. Akibatnya, bekal
yang
dia bawa dari Bawean habis. “alhamdulillah ada kapal gratis, jadi saya
bisa kembali
ke kampung halaman”, ujarnya.
Kapal yang sedianya
hanya mampu menampung 400 penumpang harus ditambah, mengingat masih
banyak
warga yang tidak terangkut. Warga terpaksa harus duduk dengan menggelar
karpet
di bag bagian bawah bersanding dengan barang-barang bawaan para
penumpang.
Kapal bantuan ini
diperuntukkan bagi warga bawean disaat cuaca buruk melanda, warga yang
hendak
menyeberang tidak dipungut biaya alias gratis. Karena semua biaya sewa
kapal
diambilkan dari dana APBD Kabupaten Gresik sebanyak 200 juta rupiah,
untuk dua
kali pemberangkatan.(i)
