Sekretariat Bersama Serikat Pekerja Serikat Buruh (Sekber
SP-SB) siang mengerahkan 30 ribu buruh menggelar demo MayDay, 1 Mei. Demi mendukung aksi di kantor pemkab, Jalan Wahidin
Sudirohusodo, Sekber SP-SB pimpinan Agus Salim siap men-sweeping perusahaan yang tidak menyertakan buruhnya.
Keputusan itu diambil dalam rapat internal di dua lokasi
yaitu di BLK Unit Disnaker Jalan Proklamasi dan di Kecamatan Driyorejo. Delapan
organisasi buruh; FSP Kahutindo, SPN, Sarbumusi, SP KEP MBU SPSI, SBSI, F-KUI,
Serbusetan dan SP Kahut SPSI menyepakai untuk aksi besar-besaran memperingati
Hari Buruh.
Ketua FSP Kahutindo Gresik Agus Salim mengatakan, setiap
perusahaan diminta mengikutsertakan 30 persen pekerjanya. Bila tidak, maka
pihkanya akan melakukan sweeping kepada perusahaan yang bersangkutan. Sebab,
target demo dalam peringatan hari buruh atau MayDay diikuti 30 ribu orang.
“Kami sudah membagi empat wilayah sweeping. Kawasan Driyorejo-Wringinanom, kawasan Menganti-Kedamean,
kawasan Manyar dan terakhir kawasan Gresik kota . Dengan titik sasaran kantor Bupati
Gresik,” ungkap dia.
Menurutnya, ada beberapa tuntutan yang diusung. Diantaranya,
penegakan hukum dengan menindak perusahaan yang tidak memberlakukan hak-hak
normative, menuntut gedung Sekber SP-SB diberi fasilitas, minta Dewan
Pengupahan Gresik membahas upah sektoral, membentuk tim pengaduan outsorching dan menolak kenaikan BBM.
“Kami akan melawan setiap tindakan yang menghalangi kami
melakukan sweeping. Tidak perduli
dengan kelompok mana yang menghalangi kami,” ancam Agus Salim.
Ketua SP KEP MBU SPSI Gresik, Mansah menambahkan, demo MayDay adalah alat bagi para buruh untuk
terus maju bergerak memperjuangkan hak-haknya. Karena sampai saat ini para
buruh tetap tertindas.
“Demo adalah cara buruh memperingati Hari Buruh. Beda dengan
peringatan ulang tahun lainnya. Jadi tidak ada yang bisa menghalangi kami,”
tegas sesepuh aktivis buruh tersebut.
Ancaman sweeping
yang dilakukan Sekber SP-SB pimpinan Agus Salim di wilayah perkotaan maupun
Selatan berpotensi bentrok antar buruh. Sebab, aksi tersebut mendapat
perlawanan dari DPC Konfederasi SPSI Gresik. Apalagi DPC K-SPSI Gresik bakal
mengerahkan 500 orang yang masuk dalam Brigade SPSI Gresik.
“Silahkan melakukan aksi MayDay.
Kami akan mengamankan perusahaan-perusahaan dari sweeping yang dilakukan para buruh. Karena itu sudah menyalahi
ketentuan yaitu pemaksaan kehendak. Dan itu tindakan pidana,” tukas Suyanto,
Ketua DPC K-SPSI Gresik, kemarin.
Perlu diketahui Sekber SP-SB pecah menjadi dua kelompok.
Kelompok Agus Salim Ketua FSP Kahutindo dengan kelompok Ketua DPC K SPSI Gresik
Suyanto. Bila kelompok Sekber SP-SB Agus Salim melakukan aksi sweeping, maka kelompok Sekber SP-SB
dengan komando SPSI hanya melakukan istiqhosah di kantor pemkab.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)
Gresik Eddi Purwanto yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak menghalangi
demo dalam peringatan MayDay. Hanya
dia berpesan supaya aksi dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tetap menjaga
kondusifitas perushaan.
“Ya, silahkan
berdemo tidak ada larangan. Tetapi harus dilakukan dengan cara-cara yang
benar,” kata dia.(ashadi ik)