ratusan penumpang dengan tujuan ke surabaya maupun dari arah sebaliknya
hingga kini masih terlantar di terminal Bunder Gresik, Jawa Timur, Rabu (02/05).
Ratusan calon penumpang tersebut terlantar setelah puluhan sopir bus
jurusan Semarang-Surabaya melakukan mogok kerja diterminal Bunder
Gresik. Salah satu sopir bus,Suro, mengatakan, keputusan perubahan
trayek dari Semarang - Terminal Bungurasih menjadi Semarang - Terminal
Tambak Osowilangon telah merugikan sejumlah armada bus.
"Selain merugikan, kenyataannya kapasitas terminal Osowilangun terlaluu kecil," jelasnya.
''Kami tidak ingin ada perubahan trayek, sebab trayek baru membuat sepi penumpang. Padahal penumpang sudah biasa dengan trayek lama, yakni dari Semarang menuju Terminal Bungurasih'' katanya.
Suro berharap, agar perubahan trayek yang sudah diberlakukan mulai 1 mei atau hari ini digagalkan, karena cukup berimbas pada pendapatan para sopir.
''Perubahan trayek itu terjadi sejak tanggal 1 Mei pukul
00.00 WIB, maka sebagai bentuk penolakan hari ini kami menolak atau mogok menjalankan armada bus,'' katanya.
Menanggapi banyaknya penumpang yang terlantar, Kasatlansat Polres Gresik, AKP Muhammad Purbaya mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sebanyak 2 mobil truck guna mengangkut penumpang, khususnya yang bertujuan ke Lamongan.
''Kita siagakan hingga aksi mogok ini selesai, sebab apabila tidak kita kerahkan truck dalmas polisi, maka penumpang akan terlantar hingga malam hari,'' katanya.
Purbaya mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Jawa Timur untuk membantu mengevakuasi ratusan penumpang yang terlantar akibat aksi mogok puluhan sopir ini. Hingga berita ini diunggah, para petugas kepolisian sedang melakukan evakuasi terhadap ratusan penumpang.(Ika)
"Selain merugikan, kenyataannya kapasitas terminal Osowilangun terlaluu kecil," jelasnya.
''Kami tidak ingin ada perubahan trayek, sebab trayek baru membuat sepi penumpang. Padahal penumpang sudah biasa dengan trayek lama, yakni dari Semarang menuju Terminal Bungurasih'' katanya.
Suro berharap, agar perubahan trayek yang sudah diberlakukan mulai 1 mei atau hari ini digagalkan, karena cukup berimbas pada pendapatan para sopir.
''Perubahan trayek itu terjadi sejak tanggal 1 Mei pukul
00.00 WIB, maka sebagai bentuk penolakan hari ini kami menolak atau mogok menjalankan armada bus,'' katanya.
Menanggapi banyaknya penumpang yang terlantar, Kasatlansat Polres Gresik, AKP Muhammad Purbaya mengatakan, pihaknya telah mengerahkan sebanyak 2 mobil truck guna mengangkut penumpang, khususnya yang bertujuan ke Lamongan.
''Kita siagakan hingga aksi mogok ini selesai, sebab apabila tidak kita kerahkan truck dalmas polisi, maka penumpang akan terlantar hingga malam hari,'' katanya.
Purbaya mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Jawa Timur untuk membantu mengevakuasi ratusan penumpang yang terlantar akibat aksi mogok puluhan sopir ini. Hingga berita ini diunggah, para petugas kepolisian sedang melakukan evakuasi terhadap ratusan penumpang.(Ika)