kondisi padi petani kita yang roboh diterjang angin (foto:ik) |
Gresik (beritanusantara) - Angin kencang yang berhembus disertai hujan deras
sejak sepekan terakhir ini berdampak pada petani padi di sawah, sejumlah
petani di Desa Peganden, Prambangan, Kedanyang, Dahan dan Kembangan
Kecamatan Kebomas mengaku rugi,pasalnya padi di sawah yang belum
sepenuhnya menguning, sebagian besar diterjang angin sehingga batang
padi yang belum siap panen tersebut roboh, dampaknya bulir padi rusak hingga berwarna coklat kehitaman sehingga tidak mungkin untuk di konsumsi.
Menghadapi situasi yang demikian sejumlah petani dengan terpaksa memanen tanaman padinya lebih cepat dari biasanya, sehingga kerugian yang diakibatkan tidak menjadi lebih besar.
Parto, salah seorang Petani mengatakan, " karena bulir padi tidak penuh terisi, meski sudah dijemur dan diproses menjadi beras, maka mutu beras yang dihasilkan pun rusak dan jelek karena hancur dan kecil-kecil ( remek.red), sehingga berakibat pada nilai jual yang rendah.
Beberapa petani yang sempat dijumpai di sepanjang jalur Prambangan- Kedanyang-Kembangan terlihat terpaksa memanen lebih cepat dari biasanya, "Dari pada rusak karena roboh yang terendam air, maka kami selamatkan dengan memanen lebih cepat ,dan hal yang demikian ini kami juga tetap rugi, pasalnya berasnya sudah kecil, remek lagi kayak menir, sudah resiko jadi petani mas, semoga musim tanam selanjutnya hasil panennya baik," ujar parto lemas.(i)
Menghadapi situasi yang demikian sejumlah petani dengan terpaksa memanen tanaman padinya lebih cepat dari biasanya, sehingga kerugian yang diakibatkan tidak menjadi lebih besar.
Parto, salah seorang Petani mengatakan, " karena bulir padi tidak penuh terisi, meski sudah dijemur dan diproses menjadi beras, maka mutu beras yang dihasilkan pun rusak dan jelek karena hancur dan kecil-kecil ( remek.red), sehingga berakibat pada nilai jual yang rendah.
Beberapa petani yang sempat dijumpai di sepanjang jalur Prambangan- Kedanyang-Kembangan terlihat terpaksa memanen lebih cepat dari biasanya, "Dari pada rusak karena roboh yang terendam air, maka kami selamatkan dengan memanen lebih cepat ,dan hal yang demikian ini kami juga tetap rugi, pasalnya berasnya sudah kecil, remek lagi kayak menir, sudah resiko jadi petani mas, semoga musim tanam selanjutnya hasil panennya baik," ujar parto lemas.(i)